Teknology ( AMD) ATI Radeon seri 5000


Akhirnya kartu grafis DX 11 yang pertama di dunia resmi diluncurkan pada tanggal 22 September 2009 yang lalu. Adalah AMD ATI yang pertama kali mengeluarkan kartu grafis DX11 berlabel radeon HD 5870 dan 5850 (dengan code name Cypress) meskipun game yang mendukung DX11 sendiri belum diluncurkan dan tidak ada Operating System (OS) yang telah dirilis secara resmi DX11(win 7 yang sudah secara resmi diluncurkan). Tentu saja sangat menarik untuk membahas keunggulan kartu ini dibandingkan dengan kartu grafis keluaran AMD ATI sebelumnya, yaitu Radeon HD 4870 (RV770).
Sesekali sebuah kejutan bisa berbuah manis. Sesekali pula bagus juga apabila sesuatu yang kita rencanakan bisa berjalan dengan baik.Dibandingkan dengan peluncuran Radeon HD seri 4800, Radeon HD 5800 masuk dalam kategori yang kedua. Tidak ada pengumuman penting menjelang waktu peluncuran atau pengunduran tanggal peluncuran secara mendadak. selayaknya sebuah karttu grafis pada umumnya, Peluncuran radeon HD 5800 berjalan normal. Akibatnya apa yang akan dibahas dalam artikel ini bukanlah sebuah kejutan bagi kita yang senantiasa rajin mengikuti perkembangan berita kartu grafis DX11 pertama ini. AMD mengumumkan rencana peluncuran keluarga GPU Evergreen-nya sudah semenjak 3 bulan yang lalu. Evergreen adalah sebutan untuk jajaran kartu grafis DX11 terbaru milik AMD yang pada saat ini masih terdiri dari HD 5870 dan HD 5850. AMD secara resmi telah mengumumkan pula teknologi Eyefinity yang berjalan pada platform HD 5870 milik mereka semenjak 2 minggu yang lalu, sehingga ada beberapa hal yang dibahas pada artikel kali ini hanyalah sekedar konfirmasi dari apa yang telah kita ketahui bersama.
Perbandingan teknis kartu grafis AMD seri 5000 dan 4000 selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Dari tabel perbandingan di samping, Secara singkat cypress dapat dikatakan sebgai sebuah Radeon HD4890 yang dilipatgandakan spesifikasinya , dengan beberapa tambahan fitur baru semacam eyefinity dan angle independent anisotropic filtering, daya yang lebih rendah ketika idle, dan proses fabrikasi TSMC 40 nm. Cypress dapat juga dikatakan sebagai revolusi langsung dari RV7xx dengan banyak kemiripan dalam desain dan cara kerja.
Jajaran VGA DX11 dari AMD
Perlahan namun pasti kondisi internal AMD mulai membaik meskipun krisis ekonomi masih berlangsung dan
banyak perusahaan yang mengalami restrukturisasi. Salah satu strategi sukses AMD tentu saja karena pengambilalihan ATI dimana ATI sendiri secara signifikan menunjukkan penguatan kinerja yang luar biasa terutama semenjak diluncurkannya seri radeon HD 4000 setahun yang lalu. Tidak ada yang bisa menyangkal seri radeon HD 4000 merupakan kesuksesan besar yang senantiasa menghantui dan mengganggu NVIDIA. NVIDIA sendiri dipaksa harus membayar mahal atas kekalahan yang mereka alami padahal apabila ditelaah lebih jauh pendekatan yang dilakukan ATI sendiri cukup sederhana, yaitu dengan menawarkan sebuah solusi kartu grafis yang dilengkapi banyak fitur berperforma tinggi dengan harga yang sesuai (tidak overpriced). Dengan ini AMD bertujuan untuk membuat sebuah produk GPU yang mampu memimpin di setiap titik harga dengan performa dan manajemen daya sebaik dan seefisien mungkin.
Dimulai dari penamaan yang berubah dari kode angka pada kelas kartu grafis DX10 sebelumnya (RV7xx) menjadi kode nama pada keluarga kartu grafis DX11 yang diluncurkan saat ini, yaitu Cypress. Prodeuk Seri HD5000 dimasukkan ATI dalam jajaran keluarga Evergreen. Selain Cypress Dalam beberapa waktu ke depan akan terdapat pula beberapa produk yang dirilis dalam jajaran kelurga evergreen dengan kode nama sbb :
1. 1. Hemlock,solusi kartu grafis dual chip(X2) dari AMD yang terdiri dari dua buah chip RV870 (dikenal pula dengan R800)
2. 2. Juniper, solusi kartu grafis chip tunggal kelas performance yang akan menggantikan Seri Radeon HD 4870 dan 4850.
Kemungkinan diberi nama Radeon HD 5750 dan 5770.
3. 3. Redwood, solusi kartu grafis chip tunggal kelas mainstream yang didasarkan chip RV830 yang akan menggantikan kedua seri RV730 dan RV740.
4. 4. Cedar, solusi kartu grafis chip tunggal kelas entry- level yang didasarkan pada chip RV810.
Cypress memiliki ukuran die 334 mm2, lebih besar dibandingkan ukuran die RV770 sebesar 260mm2. Cypress sendiri menjadi dasar bagi pengembangan chip lainnya dalam jajaran keluarga evergreen. Ditilik dari harga kemungkinan seri hemlock akan memiliki MSRP (Most Suggested Retail Price) berkisar antara $549-599, sedangkan seri cypress yang terdiri dari Radeon HD 5870 dan 5850 sendiri memiliki MSRP $379 dan $259 yang ditujukan untuk bersaing mengalahkan seri GTX285 milik NVIDIA.
Penjelasan Teknis Tentang kinerja Kartu Grafis Agar tidak bingung mengenai beberapa istilah teknis yang akan dibeber pada bagian selanjutnya, sedikit akan saya tuliskan mengenai bagaimana sebuah kartu grafis bekerja hingga akhirnya dapat menampilkan gambar pada monitor kita. Apakah yang dibutuhkan agar game dapat dirender (ditampilkan pada layar monitor)? Misalkan saja ada sebuah objek 3d yang akan ditampilkan secara 2d pada layar monitor kita.
Pertama- tama dimulai dengan membuat beberapa macam struktur bangun dengan permukaan (surface)yang terdiri atas bangun- bangun segitiga (triangles). Triangles dipakai karena dapat dengan mudah dan cepat diolah oleh komputer. Selanjutnya yang dilakukan adalah tiap- tiap triangle ditransformasikan berdasarkan sudutpandang dan posisi relatif terhadap viewer. Langkah berikutnya memberikan efek pencahayaan (lighting) pada triangles dengan mengambil data titik- titik sudut (vertices) setelah ditransformasikan dan menerapkan kalkulasi lighting untuk tiap- tiap lighting yang sudah ditentukan sebelumnya pada bidang.
Terakhir triangle diproyeksikan pada layar agar dapat dirasterisasikan (raster : menampilkan objek 3d pada bidang 2d). Selama proses ini triangles akan diberikan shading dan tekstur. Prosesor- prosesor grafis semacam seri Radeon dan geforce mampu melakukan operasi- operasi di atas dalam jumlah yang luar biasa besar. CPU sendiri masih dibebani dengan berbagai macam tugas-tugas seperti transformasi dan pencahayaan vertice, shading dan texturing melalui pengolahan proses gradien triangle dan lain sebagainya. Memasukkan pengolahan triangle ke dalam logika chip kartu grafis pada akhirnya dimungkinkan dan bahkan proses transformasi dan ligting (TnL) pun dimungkinkan untuk dilakukan secara hardware sehingga mampu mengurangi beban CPU secara signifikan. Yang masih menjadi kendala bagi game programmer pada masa itu adalah tidak adanya kontrol langsung terhadap transformasi, lighting dan rendering pixel karena semua kalkulasi model yang ada merupakan fungsi tetap yang telah ditentukan dalam chip kartu grafis.
Pada tahun 2000 direct X8 resmi dirilis dengan membawa fitur vertex dan pixel shader yang memungkinkan game programmer dan software untuk melakukan pemrograman transformation dan lighting sendiri beserta dengan fungsi pewarnaan pixel yang mampu memberikan dimensi dan pengalaman gaming yang baru sehingga game menjadi makin realistis. Shader sebenarnya tidak lebih dari sebuah kode pemrograman kecil yang dieksekusi dalam kartu grafis untuk mengontrol pemrosesan vertex, pixel dan geometri. Jadi shader prosesor dapat dikatakan sebagai sebuah prosesor yang khusus menangani nilai- nilai floating point (type data untuk memuat nilai yang sangat besar, misalnya 3 x 108 , 108 adalah type data floating point) dalam sebuah GPU. Direct X 9 yang masih banyak digunakan hingga saat ini diperkenalkan pada tahun 2002. Keunggulan DX 9 diantaranya adalah program shader yang lebih panjang dari DX8 dengan pixel dan vertex shader 2.0. Meski demikian masih terdapat sedikit batasan dimana prosesor kartu grafis pada masa ini masih dibagi menjadi 2 unit pipeline terpisah untuk vertex processing dan pixel shading. Dengan diperkenalkannya DX10, tidak ada lagi batas pipeline untuk vertex processing dan pixel shading. Arsitektur baru ini dikenal sebagai unified shader architecture, yaitu shader prosesor yang mampu menangani beragam operasi shader. Pembuat GPU sering pula menyebut shader dengan stream prosesor. Sama saja namun dengan sedikit perbedaan konteks.
GPU adalah stream prosesor, yaitu prosesor yang mampu beroperasi secara paralel untuk menangani banyak fragmen dan vertice sekaligus. Stream sendiri adalah sekumpulan record yang membutuhkan proses komputasi serupa. terhadap transformasi, lighting dan rendering pixel karena semua kalkulasi model yang ada merupakan fungsi tetap yang telah ditentukan dalam chip kartu grafis.Pada tahun 2000 direct X8 resmi dirilis dengan membawa fitur vertex dan pixel shader yang memungkinkan game programmer dan software untuk melakukan pemrograman transformation dan lighting sendiri beserta dengan fungsi pewarnaan pixel yang mampu memberikan dimensi dan pengalaman gaming yang baru sehingga game menjadi makin realistis.
Shader sebenarnya tidak lebih dari sebuah kode pemrograman kecil yang dieksekusi dalam kartu grafis untuk mengontrol pemrosesan vertex, pixel dan geometri. Jadi shader prosesor dapat dikatakan sebagai sebuah prosesor yang khusus menangani nilai- nilai floating point (type data untuk memuat nilai yang sangat besar, misalnya 3 x 108 , 108 adalah type data floating point) dalam sebuah GPU.
Direct X 9 yang masih banyak digunakan hingga saat ini diperkenalkan pada tahun 2002. Keunggulan DX 9 diantaranya adalah program shader yang lebih panjang dari DX8 dengan pixel dan vertex shader 2.0. Meski demikian masih terdapat sedikit batasan dimana prosesor kartu grafis pada masa ini masih dibagi menjadi 2 unit pipeline terpisah untuk vertex processing dan pixel shading. Dengan diperkenalkannya DX10, tidak ada lagi batas pipeline untuk vertex processing dan pixel shading. Arsitektur baru ini dikenal sebagai unified shader architecture, yaitu shader prosesor yang mampu menangani beragam operasi shader. Pembuat GPU sering pula menyebut shader dengan stream prosesor. Sama saja namun dengan sedikit perbedaan konteks. GPU adalah stream prosesor, yaitu prosesor yang mampu beroperasi secara paralel untuk menangani banyak fragmen dan vertice sekaligus. Stream sendiri adalah sekumpulan record yang membutuhkan proses komputasi serupa.
Spesifikasi RV770
Mengingat Cypress adalah evolusi langsung dari desain RV770, sangatlah penting untuk memahami bagaimana RV 770 dibangun . Otak dari RV770 adalah 800 buah ALU (arithmetic logic unit/ bagian inti prosesor yang menangani operasi aritmatika seperti penambahan , pengurangan dan perkalian) tunggal yang disebut juga Stream Processing Unit (SPU) atau shader processor. 800 SPU ini dibagi dalam grup yang masing- masing terdiri dari 5 SPU, grup ini dinamakan Streaming Processor (SP). Secara lengkap sebuah SP terdiri dari sebuah file register (register adalah memori hirarki teratas tempat menyimpan data yang akan dan telah diolah oleh inti prosesor secara langsung), sebuah branch predictor, dan 5 SPU seperti yang telah disebutkan sebelumnya. SPU kelima dalam SP adalah sebuah unit kompleks yang mampu mengolah fungsifungsi transedental (fungsi yang sangat sukar pemecahannya, seperti fungsi transformasi fourier) bersamaan dengan fungsi dasar ALU. SP sendiri merupakan unit terkecil yang mampu mengerjakan pekerjaan individual; tiap SPU di dalam SP haruslah mengeksekusi instruksi yang sama.
Kombinasi 16 SP bersama dengan texture units, L1 cache, shared memory dan controlling logic disebut dengan SIMD (Single Instruction Multiple Device) oleh AMD, RV 770 sendiri memiliki 10 SIMD. Inti dari kekuatan komputasi RV770 terdiri dari 10 SIMD yang bekerja bersama dengan berbagai macam unit khusus seperti ROPs(Raster Operations), rasterizers, L2 cache dan tesselator yang akan membentuk arsitektur RV770 secara lengkap seperti terlihat pada gambar di bawah:
Untuk mendayagunakan seluruh kekuatan komputasi hardware RV770, thread instruksi akan dikirimkan ke SP. Thread ini dikelompokkan dalam wavefronts dimana masing- masing wavefronts terdiri dari 64 thread. Demi memaksimalkan pendayagunaan GPU, threads perlu diorganisir sehingga instruksi dapat tersebar merata dalam 5 SPU yang terdapat dalam sebuah SP di setiap siklus clock-nya. Untuk itu diperlukan penarikan Instruction Level Paralellism (ILP, Paralelisme pada tingkat instruksi, maksudnya adalah bukan thread yang mengalami paralelisme seperti paralelisme pada cpu tapi instruksi, dimana instruksi adalah bagian dari thread) keluar dari program yang dilewatkan menuju GPU dan menjadi salah satu tugas yang teramat sulit bagi compiler milik AMD. Performa chip secara keseluruhan bisa saja menurun jika sampai ada SPU yang menganggur. Secara teori, desain ini akan memberikan AMD kekuatan komputasi yang luar biasa besar namun pada prakteknya tetap menjadi sebuah tantangan terdiri untuk sepenuhnya mengeksploitasi seluruh kemampuan yang dimiliki chip RV770. Perbedaan penanganan threads pada RV 770 dan GT200 dapat dilihat pada grafis di bawah ini .
Gambaran penanganan threads pada RV 770 inilah yang disebut dengan ILP Secara ringkas fiitur yng dimiliki cypress antara lain:

Arsitektur Cypress dan Kelebihannya
Secara ringkas fiitur yng dimiliki cypress antara lain
• 1GB GDDR5 memory
• ATI Eyefinity technology dengan dukungan hingga enam displays
• ATI Stream technology
• Designed for DirectCompute 5.0 and OpenCL
• Accelerated Video Transcoding (AVT)
• Compliant with DirectX 11 and earlier revisions
• Supports OpenGL 3.1
• ATI CrossFireX™ multi-GPU support for highly scalable performance
• ATI Avivo™ HD video and display technology
• Dynamic power management with ATI PowerPlay technology
• DL-DVI, DL-DVI, DisplayPort, HDMI
• PCI Express® 2.0 support

Untuk meningkatkan performa dan memenuhi kebutuhan beragam API (Application programming Interface/ aplikasi yang menjadi jembatan sofware program dengan hardware) AMD telah menambahkan beberapa instruksi hardware baru dan meningkatkan kecepatan eksekusi instruksi lain di dalam SPU Cypress. Perubahan lain diantaranaya adalah pengurangan siklus penanganan perkalian vektor (dot product) menjadi hanya 1 siklus dari sebelumnya yang banyak siklus. Operasi perhitungan jumlah bit, penyisipan bit serta pengurangan bit yang dibutuhkan DX11 juga telah ditambahkan. Penambahan instruksi yang paling menarik perhatian adalah sebuah instruksi untuk Sum of Absolute Differences (SAD, penjumlahan selisih mutlak). SAD merupakan instruksi penting yang dibutuhkan dalam video encoding dan computer vision untuk dipakai dalam estimasi gerak. Belum adanya instruksi ini secara langsung pada RV770 membuat SAD harus diemulasikan dalam tidak kurang dari 12 instruksi. Dengan tambahan instruksi SAD ini waktu untuk menghitung SAD telah berkurang hingga menjadi 1 siklus clock saja, dan dengan ini AMD percaya bahwa kecepatan video encoding akan meningkat hingga 2 kali lipat.
Sayangnya SAD bukanlah sebuah instruksi yang menjadi bagian dari DX11 atau OpenCL (hanya ekstensi pada OpenCL), artinya program DX tidak akan bisa menggunakan fungsi ini. Akan tetapi compiler AMD masih bisa menggunakan instruksi ini,yang diperlukan hanyalah menunjukkan tempat dimana instruksi ini harus digunakan. Dengan mengenali versi panjang SAD(yang membutuhkan 12 instruksi) di dalam kode program, compiler AMD bisa menggantinya dengan instruksi SAD yang ada dalam hardware (yang hanya membutuhkan 1 siklus clock) sehingga dapat dieksekusi lebih cepat dalam program yang sebenarnya tidak bisa menggunakan SAD secara langsung.
Singkatnya sebuah SP dari Cypress dapat melakukan hal berikut dalam satu siklus clock:
1. 4 operasi FP MAD (Floating Point Mean of Absolut Difference, Rataan Selisih Mutlak Floating Point) sepanjang 32 bit
2. 2 operasi FP MUL atau ADD (perkalian atau penjumlahan floating point) sepanjang 64 bit
3. 1 operasi FP MAD sepanjang 64 bit
4. 4 operasi Int MUL atau ADD (perkalian atau penjumlahan integer) sepanjang 24bit,
5. Khusus Untuk SFU (Special function unit, SPU kelima yang memiliki fungsi transendental) mampu untuk menangani 1
operasi FP MAD sepanjang 32 bit.

Peningkatan pada SP secara ringkas dapat pula dilihat pada grafik di bawah ini.

Peningkatan lain SIMD Cypress terletak pada kecepatan L1 texture cache yang mampu menarik data texture dengan kecepatan 1 TB/ detik. Ukuran L1 texture cache sendiri masih tetap 16 KB, namun L1 cache terpisah sebesar 8 KB telah ditambahkan dalam SIMD untuk tugas-tugas komputasi selain data tekstur. Peningkatan terjadi pula pada ukuran data share lokal yang disematkan pada tiap SIMD sebesar 32 KB(dua kali lipat RV770) yang secara langsung akan meningkatkan performa komputasi SIMD itu sendiri. Texture unit pada SIMD cypress juga telah digarap ulang oleh AMD. Perubahan pertama adalah kemampuan untuk membaca compressed AA color buffer untuk mengoptimalkan penggunaan bandwidth yang ada. Perubahan kedua adalah peningkatan kecepatan interpolasi texture unit tanpa melakukan proses interpolasi. Proses interpolasi dipindahkan ke SP (bagian dari Pull Model baru DX11) yang mampu menangani proses ini lebih cepat dibanding texture unit itu sendiri. Akibatnya fillrate dari texture unit milik Cypress jauh lebih efektif daripada milik RV770 hingga mencapai 68 triliun bilinear filtered texture tiap detik (menurut AMD sendiri).
Selanjutnya yang paling berperan besar dalam peningkatan performa Cypress secara keseluruhan atas RV770 adalah pelipatgandaan jumlah SIMD dari 10 unit pada RV 770 menjadi 20 unit pada cypress. Ini berarti juga jumlah SP dan texture unit yang meningkat hingga 2 kali lipat, memang konsepnya sederhana namun karena SIMD mengandung komponen yang paling penting maka hasil yang didapat cukup efektif untuk meningkatkan performa.

Arsitektur Cypress
Jumlah SIMD yang meningkat 2 kali lipat mutlak membutuhkan penampung data yang lebih besar. Untuk itu 4 unit L2
caches digandakan kpasitasnya dari 64 KB menjadi 128 KB dengan kecepatan transfer data ke L1 cache hingga 435
GB/detik, naik dari 384 GB/detik pada RV770. Global data share juga telah ditambahkan 4 kali lipat menjadi sebesar 64 KB.

Jumlah ROPs juga telah dilipatgandakan untuk memenuhi kebutuhan pemrosesan data dari semua SIMD dari 16 menjadi
32 ROPs. ROPs sendiri juga telah sedikit ditingkatkan kemampuannya. Antara lain kemampuan untuk melakukan fast
color clear dimana terdapat beberapa game yang melakukan hal ini ratusan kali dalam satu waktu diantara tiap framenya. Fast color clear juga berperan penting dalam menangani beberapa aspek yang diperkenalkan ulang oleh AMD dalam mode Super sampling Anti-Aliasing. Penambahan terakhir adalah tesselator yang diupgrade dari RV770 agar memenuhi standar DX11 dimana kini telah dilengkapi dengan Hull Shader dan Domain shader bersama dengan algoritma baru untuk mengurangi artifak dari tesselation . Ditambahkan pula rasterizer kedua untuk memenuhi kebutuhan 20 SIMD yang ada. Sedikit tentang teknologi GDDR5. AMD masih memakai teknologi memory GDDR5 dengan 256-bit bus width untuk cypress namun dengan disertai berbagai peningkatan seperti kemampuan untuk memory error detection dan kompensasi temperatur yang akan mengijinkan kartu grafis ini untuk mencapai kecepatan memori lebih tinggi. Masalah yang ada saat menggunakan perangkat memory dengan kecepatan tinggi seperti GDDR5 adalah perlunya bus yang cepat sekaligus lebar, dua variabel yang biasanya berlawanan pada saat mendesain bus memory. Chip memory tunggal GDDR5 harus dihubungkan dengan sebuah bus dengan lebar 32 bit dan berjalan pada kecepatan 1,2 GHz dengan toleransi kesalahan sekecil mungkin. Bagi 5870 yang meilliki total 256 bit bus width akan ditemui lebih banyak gangguan dan ruang gerak yang lebih sempit demi menggabungkan 8 bus 32 bit yang diperlukan oleh kartu grafis ini. Bus memory menjadi salah satu titik lemah bagi kartu grafis yang menggunakan GDDR5 Karena kesulitan yang timbul untuk membangun bus smacam itu. Memory controller GPU dan chip memory nya sendiri bisa saja untuk dipacu lebih cepat dan lebih gegas namun tidak dengan bus-nya. Alhasil, untuk mengakali hal ini, memory controller GDDR5. diberikan kemampuan untuk melakukan deteksi kesalahan mendasar (basic error detection) pada saat proses read dan write berlangsung dengan mengimplementasikan fungsi hash CRC-8. Dengann dinyalakannya fitur ini, untuk tiap 64 bit kandungan data terdapat sebuah hash cyclic redundancy check 8-bit(CRC-8) yang dikirimkan melalui 4 pin EDC (Error Detection & Correction) tersendiri. CRC kemudian digunakan untuk memeriksa kandungan data dan menentukan apakah terdapat error di dalamnya selama transmisi. Fungsi CRC yang dipakai secara khusus mampu mendeteksi error 1-bit dan 2-bit dengan akurasi 100%, akurasi akan terus berkurang seiring dengan tambahan jumlah bit yang dideteksi. Saat error ditemukan kontroler GDDR5 akan terus menerus meminta pengulangan trnsmisi terhadap kandungan data yang error hingga tidak lagi ada kesalahan. Permintaan untuk transmisi ulang sekaligus akan mengajari sambungan GDDR5 untuk membenahi potensi masalah yang mungkin muncul karena perubahan kondisi. Hal ini tidak berkaitan perubahan clock speed GDDR5 (speed tidak diturunkan), hanya saja sambungan yang ada perlu dinisialisasi ulang. Apabila error yang terjadi ternyata adalah palsu dan bus tidak mampu menangani clock speed yang diminta dengan sempurna, error akan terus berlangsung dan dicatat oleh kontroler GDDR5 . Harus diingat juga bahwa skema deteksi error ini tidak berarti bisa memperbaiki error yang terjadi secara pada controller memory. AMD sendiri mengatakan tidak akan mungkin mengirim barang yang sudah rusak untuk dijual, sehingga bisa dikatakan bahwa kemampuan error detection yang ada pada GDDR5 5 ini hanya sekedar mekanisme untuk berjaga- jaga dan bukan alat untuk mendukung dilakukannya overclocking pada memory. Qimonda sebagai supplier memori sendiri dalam salah satu dokumennya menekankan bahwa mekanisme error detection sangat penting untuk diperhatikan karena bertambahnya jumlah kode yang tersimpan dalam memori grafis GDDR 5 dapat menyebabkan terjadinya crash (bukan hanya bad pixel) apabila sampai terjadi kegagalan.
Eyefinity
Fitur baru yang dsematkan AMD dalam Cypress adalah Eyefinity, yaitu dukungan terhadap gaming untuk banyak monitor sekaligus dengan resolusi ekstra tinggi. Dengan eyefinity tidak akan lagi ada masalah untuk menghubungkan 3 buah monitor 30” dengan resolusi 2560 x 1600 atau 6 buah monitor resolusi 1920 x 1080 sekaligus. Cypress mampu untuk menggabungkan banyak monitor menjadi satu display dengan resolusi sejumlah total resolusi native masingmasing monitor dengan batasan totalnya tidak lebih dari 7680 X 3200 pixel. Ini berarti ultra High Definition gaming bisa kita nikmati sekarang juga tanpa perlu menunggu adanya monitor dengan native resolution tinggi dirilis (mengingat resolusi monitor tertinggi yang diluncurkan hingga saat ini hanya sebesar 3840 x 2400 pixel/resolusi WQUXGA dengan harga ribuan dolar per unit). Kartu grafis untuk dukungan 6 monitor dengan 6 display port sendiri akan diluncurkan terpisah oleh AMD. HD5870 yang ada di pasaran saat ini hanya mampu untuk mendukung 3 hingga 4 monitor sekaligus. Sejarah eyefinity sendiri dimulai pada tahun 2006- 2007 dimana pada saat itu ATI tengah mengerjakan spesifikasi keseluruhan dari GPU RV870 saat ini. GPU ini didesain dengan menggabungkan pandangan dari teknisi ATI bersama dengan keinginan dari
pengembang, konsumen dan OEM. Eyefinity merupakan permintaan OEM. ATI yang tengah mengerjakan arsitektur versi mobile RV870 menyadari akan adanya sejumlah output displayport (DP) atas permintaan OEM. OEM menginginkan adanya 6 output DP daqri GPU, namun hanya dua yang dapat aktif secara bersamaan. ATI menimbang- nimbang untuk mengaktifkan ke enam DP sekaligus dan berhasil, sehingga RV870 mampu menangani hingga enam display sekaligus pada waktu bersamaan. Namun, tidak hanya hardware saja yang ditangani secara serius oleh ATI. Software pendukungnya pun telah mampu menangani resolusi besar pada hampir semua game yang pernah diujicobakan seperti RE5 dan World of warcraft. Secara hardware radeon HD 5870 sendiri cukup mampu untuk merender banyak games pada resolusi tinggi dengan setting full detail pada frame rate yang masih playable (>40 FPS).

Angle Independent Anisotropic Filtering
Kualitas anisotropic filtering (AF)meningkat perlahan beberapa tahun belakangan ini. Pada saat pertama kali diterapkan oleh AMD dan NVIDIA, AF masih bersudut (angle-dependent)sehingga tidak banyak peningkatan kualitas yang bisa diharapkan dari AF semacam ini. AF yang masih angle-dependent ini menyebabkan gambar masih terkesan silau dan timbul artifact. Pada generasi kartu grafis sebelumnya (DX10) kualitas AF semakin membaik , dimana teknologi mode AF yang dimiliki NVIDIA semakin mendekati bentuk bidang tak bersudut (angle-independent) sedangkan teknologi milik AMD hanya sedikit lebih buruk. Keduanya Tidak ada yang sempurna namun tidak ada pula yang bisa dikatakan sangat buruk. Meskipun belum ada yang berhasil menerapkan Angle-Independent AF, masih terdapat banyak ruang untuk meningkatkan kualitas AF. Dan AMDlah yang pertama berhasil untuk meraihnya dengan penerapan algoritma AF yang baru sehingga AF pada seri HD 5000 telah sepenuhnya angle- independent tanpa perlu trik khusus. Dengan ini berarti peperangan kualitas angle-independent AF resmi berakhir dengan kemenangan di tangan AMD meskipun NVIDIA kelak mampu menyusul, namun hasilnya kemungkinan akan seimbang. Hal ini karena tidak dimungkinkan lagi ada yang lebih baik dari angle independent AF. Yang patut diingat menurut pernyataan AMD tidak akan ada performance hit dengan dipakainya algoritma baru kali ini dibandingkan dengan yang lama. Meskipun sulit dibuktikan karena tidak adanya test yang bisa dipakai untuk memakai algoritma lama pada seri kartu grafis yang baru ini, atau meskipun ada namun tidak signifikan. Sehingga mau tidak mau kita percaya dengan pernyataan AMD tersebut. Bagaimanapun juga AMD layak diberikan penghargaan karena telah memungkinkan adanya angle-independent AF yang sebenar- benarnya.
Penutup
Ditilik dari fitur-fiturnya Cypress adalah produk kartu grafis DX11 ready yang pertama , dari sini saja keunggulan cypress langsung tampak. Belum lagi dengan eyefinity yang bisa menjadi nilai plus apabila kita cukup kaya untuk membeli 2 atau 5 buah monitor tambahan demi memainkan game dengan resolusi sangat tinggi, tinggal kita tunggu saja apakah fitur ini mampu bersaing dengan 3d vision NVIDIA untuk sementara ini sebelum AMD mengeluarkan solusi 3d nya sendiri. Dari segi kualitas gambar dengan hadirnya angle-independent AF tentu saja AMD sedikit berada di atas NVIDIA, ditambah lagi beberapa ftur yang tidak saya jelaskan satu persatu seperti kembalinya super sampling Anti aliasing (menggantikan MSAA tapi hanya untuk game DX9 dan openGL) ,tesselation (dari DX11), DirectCompute(dari DX 11) serta fitur DX11 lainnya meskipun agak lama baru bisa kita lihat implementasinya secara nyata pada aplikasi game kelak .
Untuk performa saya tidak bisa memberikan penilaian lebih banyak karena ini menjadi tugas reviewer kita besama. InsyaAllah dalam waktu dekat ini kita akan mengadakan pengujian atau test terhadap beberapa grafik card dari ATI dan nVidia.
Namun mungkin pula HD5870 akan menjadi GTX8800 yang baru, yang masih mampu bertahan selama hampir 3 tahun dalam hal performa seperti yang terjadi pada GTX8800 hingga saat ini. Keunggulan utama HD5000 masih seperti pendahulunya yaitu segi perbandingan price performancenya yang seimbang. Tidak overpriced dan kemungkinan kembali memaksa NVIDIA untuk menyesuaikan ulang pemberian harga produknya, terutama untuk HD5850 yang memiliki performa setara GTX285 namun lebih murah ($259 dibandingkan >$300). Kita hanya bisa menunggu seperti apakah serangan balasan dari Nvidia, apakah bisa lebih baik atau tidak.
Tapi hingga saat itu tiba Radeon HD5000 series akan tetap menjadi raja yang memuncaki tahta.Sedangkan nVidia akan menyerang dengan pasukannya yang baru yakni Fermi yang tidak lama lagi akan datang. Kita tunggu saja kehadirannya.